Pada zaman dahulu manusia masih hidup nomaden yaitu hidup secara berpindah-pindah sehingga membuat meraka sangat rentan terkena penyakit. Namun, pada zaman tersebut mereka mempercayai bahwa penyakit merupakan kutukan dari dewa atau adanya roh jahat yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga biasanya untuk mendapatkan penyembuhan mereka menggunakan mantra-mantra sebagai obat penangkal dari penyakit. Akan tetapi, semua ketidaktahuan tersebut telah di putuskan oleh Hippocrates (370-450 SM) yaitu seorang dokter yunani yang menekuni bidang farmasi dan kedokteran secara ilmiah, ia membuat sebuah sistematika dalam pengobatan serta menyusun uraian tentang berbagai jenis obat. Beberapa tahun kemudian setelah Hippocrates menyampaikan karyanya tersebut lahirlah seorang dokter ahli botani, yaitu Dioscoride (abad ke-1 M). Ia adalah seorang yang menekuni ilmu tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan dan selanjutnya mengembangkan ilmu farmakolognis. Terdapat satu lagi nih yang ngga kalah penting dalam asal muasal farmasi, yaitu Galen (120-130 M) ia adalah seorang dokter dan ahli farmasi yang menciptakan sebuah sistem pengobatan,fisiologi,patologi serta merumuskan banyak kaidah. Karena banyaknya hasil karya yang dimiliki oleh Galen dalam uraiannya mengenai obat, segala ide dan seluruh temuannya tersebut dikenal dengan farmasi galenik.
Namun, seiring berjalannya waktu penyakit yang ditemukan semakin unik dan susah untuk disembuhkan. Sehingga meningkatnya kebutuhan berbagai jenis obat-obatan dan menyebabkan semakin rumitnya ilmu mengenai obat dan penanganannya secara aman. Sehingga pada tahun 1240 Raja Jerman Frederick II secara resmi memisahkan ilmu farmasi dari kedokteran. Dan pada akhirnya dikenal sebagai ilmu farmasi dan ilmu kedokteran.